20 Maret 2010

Team Work



Yang di katakan team work itu kan kerjasama walaupun hanya berdua, bahwa untuk mencapai suatu kemenangan di perlukan "perjalanan" yang sulit dan berliku-liku, pun di perlukan juga kerjasama yang baik dan solid, berikut salah satu pengalaman yang saya peroleh kira2 10 tahun yang lalu dan menjadi salah satu pengalaman life of the lifetime saya.

Sekitar tahun 1999 saya melakukan pendakian ke Gunung Gede Pangrango bersama seorang teman.

Mulanya pendakian berjalan lancar-lancar saja, ketika sampai di tanjakan rantai saya memutuskan untuk agak lama beristirahat sambil menikmati Scenic View yang Amazing. Rekan saya memutuskan untuk lebih dulu melanjutkan pendakian menuju puncak.

Keadaan saat itu memang sedang sepi pendakian (secara sekarang2 ini dijalur pendakian tersebut sering "macet"), saya pun melanjutkan pendakian, ketika sampai di tepian kawah beberapa meter sebelum puncak saya memanggil-manggil teman saya, tapi tak ada jawaban alias sepi-sepi aja, saya pun melanjutkan perjalanan menuju puncak.

Ketika sampai di puncak gunung saya coba lagi untuk memanggil dan mencari teman sy tersebut, tapi tetap saja tak ada jawaban, keadaan saat itu sudah jam 6 sore, bingung antara melanjutkan turun ke surya kencana (lahan lapang dengan sumber mata air biasa di gunakan pendaki untuk membuka tenda) atau kembali ke bawah untuk mencari teman (senter dan logistik berat ada di carrier teman), akhirnya saya memutuskan untuk turun ke Surya Kencana dalam kegelapan.

Sampai Surya Kencana adalah hal yang mustahil untuk mencari dan berteriak-teriak since senter (alat penerangan lain tdk ada) dan sudah malam, beruntung tenda sy pegang, jadilah malam itu sy sendirian beruntung ada beberapa indomie dan beberapa parafin di carrier saya.

Paginya saya kembali mencari teman saya tapi tetap ngga ketemu, bertanya ke beberapa pendaki lain tapi ndak ada yang lihat.

Wah repot nih. memang, saya dan teman saya tsb telah beberapa kali mendaki gunung ini. In My mind, dia pasti tahu jalur, toh untuk melapor ke tim SAR saya pun harus tetap turun (walaupun belakangan tersadar bahwa keputusan tersebut salah) maka lanjutlah saya turun lewat jalur Puteri (salah satu jalur di Gn. Gede).

Sampai di pos pendakian di kaki gunung, sy kemudian istirahat sejenak, tak lama kemudian petugas pos memanggil sy, menanyakan nama, surat dan rombongan, kemudian sy mendengar petugas tersebut melalui pesawat radio nya memberitahukan pos pendakian Cibodas bahwa saya berada di pos gunung puteri, saya pun bertanya kepada beliau.

"Ada apa pak ?
"Rekan anda melaporkan kehilangan anda kemarin malam, tadi tim SAR sebagian sudah mulai berangkat ... wah ... (kekacauan apa yang sy buat)

Setelah sejenak rehat dan menjelaskan singkat kejadian pada petugas pos, sy pun diantar ke pos Cibodas dengan motor oleh petugas yang baik itu.

Sesampainya di sana, sy meminta maaf pada teman, teman sy bercerita dia lewat jalur tengah di tanjakan rantai kemarin namun juga lama beristirahat di tengah jalur sampai di tepi kawah dia pun mencari-cari saya beruntung dia bertemu beberapa teman pendaki lain yang ikut membantu, nah ketika sedang mencari itu lah di tanjakan rantai dia melihat di pinggiran jurang beberapa pohon tumbang dan tanah nya longsor sedkit, dia berasumsi saya jatuh ... maka dia memutuskan turun lewat jalur cibodas di temani beberapa pendaki lain malam itu juga.

" ah rese lu, sampe gw ketemu kuntilanak terbang di tanjakan rante nyariin elu
" Sorry deh ... ngga pernah mbuat dan nyangka kejadian bakalan kayak gini .."

Dan kami pun meminta maaf pada petugas dan ranger2 di gn. gede kemudian pamit untuk pulang. kami belajar banyak dari kejadian tersebut, diantaranya :

1. Mengapa Taman Nasional tersebut memberlakukan peraturan minimal tim pendakian berjumlah 3 orang. (sahabat pendaki pasti tahu alasanya, waktu itu kita nebeng ijin sama pendaki lain, not recommended ya)
2. Pentingnya Team Work dan komunikasi yang baik.
3. Pengalaman sendirian dihutan gunung, survive walaupun not totally survival(tmen saya pengalaman ketemu makhluk halus, usut punya usut di jalur tempat temen sy ktemu makhluk tsb trnyata prnah jatuh seorang wanita & mati)
4. Kenal ranger TNGP baik pos Montana maupun pos Puteri
5. Jangan pernah berfikir dan berasumsi dgn pendapat sendiri, harus crosscheck dengan data dan fakta.
6. Jangan ikuti nafsu.
7. DLL

Kami memang GAGAL dalam perjalanan ini, namun sebulan kemudian kami memutuskan mengunjungi gunung ini lagi, dan BERHASIL tanpa ada masalah sedikitpun.

Sekarang setelah 10 tahun lebih, kami sudah jarang bertemu, teman saya tersebut berhasil sebagai sutradara di beberapa film dan sinetron, saya pun bekerja pada salah satu perusahaan swasta sebagai manajer operasional dan mempunyai usaha sampingan di rumah.

Banyaknya pengalaman kita (dalam segala hal) akan memperkaya diri kita dan membuat kita siap menghadapi masalah dan tantangan, hal tersebut akan terasa dan terpakai diantaranya ketika kita mulai berumah tangga dan bekerja.

Jadi, jangan lupakan pengalaman dan kenangan-kenangan anda, jadikan renungan dan pelajaran untuk masa depan yang SUKSESMULIA.

Tidak ada komentar: